Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengoptimalkan Program Diet: Mengatasi Kendala dan Frustasi

Kegagalan Dalam Program Diet

Kegagalan Dalam Program Diet. Ada satu pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh rekan-rekan yang akan memulai program diet sehat,

“Apakah nanti, setelah saya sudah mencapai berat badan ideal dan berhenti ikut program diet berat badan akan naik kembali?”

Kalau ada trainer, personal trainer, wellness consultant, atau siapapun itu konsultan diet Anda yang bisa menjawab “TIDAK” dengan penuh kepastian, maka saya rasa Anda perlu mempertanyakan kredibilitasnya. Kenapa bisa demikian, mari kita coba ulas sedikit sedikit sambil membuka paradigma Anda. 

Akar Masalah Kegemukan Anda

Pernahkah kita sadari bahwa kita menjadi semakin gemuk dari waktu ke waktu, bertambah berat badan 1-3 kg pertahun bahkan lebih, itu semua terjadi bukan seperti sulap sim salabim tahu-tahu menjadi gemuk.

Semua pertambahan berat badan, kadar lemak khususnya, adalah akumulasi dari KEBIASAAN POLA MAKAN dan juga GAYA HIDUP TIDAK SEHAT yang terus menerus kita lakukan.

Pola Makan Buruk

Mungkin, kalau saja makan satu gorengan Anda tiba-tiba langsung naik 10 kg (hasilnya langsung kelihatan), saya yakin besoknya dan seterusnya Anda akan berhenti makan gorengan. Betapa tidak 10x Anda makan gorengan, berat badan Anda langsung bertambah 100 kg.

Justru karena makan gorenga atau makan makanan tidak sehat lainnya tidak langsung kelihatan dampaknya, melainkan sifatnya akumulasi, maka kita jadi santai-santai saja. “Ah, cuma makan sedikit gorengan kok.” Iya, yang sedikit demi sedikit ditimbun lama-lama jadi timbunan lemak juga. Jadi dipegang yah, kata kuncinya adalah KEBIASAAN POLA MAKAN dan GAYA HIDUP TIDAK SEHAT.

Kenapa Diet Bisa Gagal ?

Kalau gagal selama program diet, itu mungkin karena peserta program tidak disiplin menjalankan nasihat dari para konsultannya. Tidak mengikuti panduan yang sudah diberikan dan sedikit-sedikit melanggar.

Walaupun, yang sedikit-sedikit kalau dilakukan berkali-kali ya jadi banyak pelanggaran dalam program diet. Wajar saja bila hasil programnya tidak maksimal.

Kalau program diet sudah selesai, alias berat badan Anda sudah pada titik ideal, apakah berat badan akan naik lagi? Jawabannya adalah TERGANTUNG ANDA.

Apakah ketika Anda selesai dengan program diet, Anda kembali pada KEBIASAAN POLA MAKAN yang buruk dan gaya hidup tidak sehat? Atau Anda masih konsisten memelihara kebiasaan makan makanan sehat dan gaya hidup sehat?

Lihat kembali pada akar permasalahan kenapa Anda bertambah gemuk dari waktu ke waktu. Kalau selesai program diet Anda kembali kepada akar masalahnya, ya praktis berat badan pasti naik kembali.

Sama saja seperti waktu Anda belum memulai program diet. Bedanya start poinnya dari berat badan ideal hasil jerih payah diet Anda. Lama-lama ya jadi gemuk seperti sebelum memulai program.

Diet Membentuk Kebiasaan Sehat

Diet bisa dikatakan berhasil, tidak hanya dari berat badan saja. Diet dikatakan berhasil bila :

  • Tubuh Anda semakin lama semakin sehat, makin bertenaga, memiliki stamina tinggi, daya tahan tubuh meningkat dan tidak mudah sakit.
  • Memiliki kebiasaan pola makan yang sehat dan juga gaya hidup yang sehat.

Kenapa harus dua indikator ini?

Kita lihat alasan pertama. Kalau Anda melakukan program diet hanya bertujuan menurunkan berat badan, tidak perlu susah payah.

Minum saja obat-obatan diet yang banyak beredar di luaran sana. Drastis itu turunnya, walau mungkin yang turun bukan kadar lemaknya, melainkan kadar air dan massa otot.

Hati-hati juga dengan efek samping yang macam-macam. Jangan mengorbankan kesehatan Anda hanya demi menurunkan berat badan.

Diet Tidak Sehat

Atau pilihan lainnya, Anda bisa jatuh sakit. Saya punya teman. Gara-gara tekanan darah yang sangat tinggi, jantungnya membengkak.

Dalam beberapa hari berat badannya langsung turun drastis 25 kg. Anda yang sekedar mau turun berat badan, enak loh dengan cara ini. Turunnya cepat sekali. Tapi ya, dekat dengan ajal.

Sebaiknya program diet sehat yang dilakukan tidak menggunakan obat-obatan, melainkan dengan healthy meal atau makanan kesehatan yang sudah teruji selama lebih dari 31 tahun di lebih dari 70 negara.

Hasilnya peserta program diet sehat dan mudah tidak hanya turun berat badan, namun kesehatan mereka makin membaik. “Efek sampingnya” banyak : migrain tidak pernah kambuh, maag tidak pernah kambuh, asam urat sembuh, kolesterol turun di level normal, alergi sembuh, lepas dari ketergantungan obat dokter, dll.

Sekarang alasan kedua. Kenapa diet dikatakan berhasil saat peserta berhasil membentuk kebiasaan pola makan yang sehat dan juga gaya hidup sehat?

Karena bila kebiasaan ini tidak terbentuk selama masa program, maka kecenderungannya adalah mereka kembali pada kebiasaan buruk yang lama.

Suka ngemil cemilan tidak sehat, makan gorengan yang tinggi kolesterolnya, suka begadang hingga kurang istirahat, dan masih banyak lagi kebiasaan buruk lainnya.

Praktis bisa ditebak, dalam beberapa waktu berat badannya akan naik kembali. Tidak hanya ke berat badan semula bahkan bisa lebih berat lagi karena merasa semakin nyaman dengan kebiasaan buruk tersebut.

Lucunya adalah kemudian mereka yang merasa program dietnya gagal karena kembali menjadi gemuk lantas menyalahkan program diet yang sudah dilakukan.

Semua pilihan akan kembali berpulang pada Anda sendiri. Mau asal diet agar turun berat badan, atau diet untuk hidup sehat.

“Kesehatan itu no.1. Turun atau naik berat badan itu bonus, dan bisa diatur.”

Semoga tulisan ini menyadarkan Anda dan membantu Anda untuk mengubah pola pikir. Diet bukan untuk turun berat badan melainkan diet untuk kesehatan dan masa depan yang lebih baik.

Posting Komentar untuk "Mengoptimalkan Program Diet: Mengatasi Kendala dan Frustasi"