Penyakit Komplikasi Pada Kehamilan
Penyakit komplikasi pada kehamilan dapat menyerang siapa saja dan harus diwaspadai keberadaannya untuk mencegah kesakitan maupun kematian ibu dan bayi.
Penanganan komplikasi pada kehamilan yang tepat akan menghindarkan ibu dan bayi dari resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti keguguran, berat badan bayi lahir rendah, bayi berukuran besar, perdarahan persalinan, dan lain-lain.
Penyakit komplikasi pada kehamilan dapat dibedakan menjadi dua jenis komplikasi utama, yaitu komplikasi obstetric dan komplikasi kronis.
Contoh-contoh komplikasi obstetrik antara lain plasenta previa, atau kelainan letak plasenta (ari-ari), dimana letaknya dibawah rahim dan kehamilan ektopik atau kehamilan diluar rahim.
Penyakit Komplikasi Pada Kehamilan
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa jenis komplikasi obstetric ini:
- Plasenta previa
Penyakit komplikasi pada kehamilan ini jarang terjadi. Namun apabila ibu hamil mengalami komplikasi ini, biasanya akan terjadi perdarahan sebelum atau selama persalinan.
Komplikasi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi melekat pada dinding rahim bagian bawah, sehingga janin meutupi leher rahim atau serviks.
Ketika akan tiba masa persalinan, biasanya serviks ini akan membuka secara bertahap untuk jalan lahir bayi. Perobekan serviks ini sering kali merobek pula plasenta janin, sehingga terjadi perdarahan hebat.
Biasanya, pada ibu hamil dengan plasenta previa disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan, karena plasenta sangat rentan tersobek.
- Kehamilan diluar rahim atau dikenal juga dengan kehamilan ektopik
Penyakit komplikasi pada kehamilan ini terjadi karena embrio tidak melekat di dinding rahim, melainkan melekat di saluran sel telur atau tuba falopii.
Resiko mengalami kehamilan ektopik meningkat pada pengguna kontrasepsi IUD atau spiral, ibu yang pernah mengalami infeksi panggul atau pernah melakukan operasi perut, serta ibu hamil yang terinfeksi penyakit menular seksual.
Biasanya, kehamilan dengan komplikasi ini sangat rentan terhadap terjadinya keguguran, dan embrio harus segera diangkat untuk mencegah kerusakan pada saluran telur.
Melakukan USG segera setelah mengalami tanda-tanda kehamilan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit komplikasi pada kehamilan yang disebabkan oleh kelainan obstetric ini.
Jenis penyakit komplikasi pada kehamilan lainnya adalah komplikasi akibat penyakit kronis seperti diabetes pada kehamilan dan pre-eklampsi pada kehamilan.
Ibu hamil dengan jenis komplikasi ini juga harus mendapat perawatan ekstra untuk menghindarkan resiko kematian dan kesakitan pada ibu dan janin.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap berbagai penyakit komplikasi pada kehamilan ini, bayi akan lahir dengan sehat, dan ibu pun selamat.
Posting Komentar untuk "Penyakit Komplikasi Pada Kehamilan"