Teknik Menyusui Bayi Sumbing

 

Teknik Menyusui Bayi Sumbing. Tidak semua bayi dilahirkan dengan susunan anggota badan yang normal. Paparan berbagai zat-zat berbahaya, radiasi, dan faktor genetic tidak jarang menimbulkan kecacatan bawaan pada bayi yang dilahirkan, seperti misalnya bayi sumbing.

Bayi dengan kebutuhan khusus seperti bayi sumbing, kembar, atau bayi dengan kelainan anatomi mulut lainnya membutuhkan penggunaan teknik menyusui yang berbeda pula.

Menyusui bayi sumbing memerlukan perhatian yang paling khusus, karena kelainan anatomi mulut pada bayi sumbing akan mempersulit konsumsi susu bayi, baik ASI maupun susu formula.

Bayi sumbing dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang menyebabkan bayi lahir sumbing antara lain konsumsi obat-obatan jenis steroid, seperti obat asma dan obat alergi. Kekurangan zinc dan vitamin A juga dapat memicu kejadian bibir sumbing.

Penanganan bibir sumbing dengan metode operasi hanya dapat dilakukan ketika bayi telah mencapai umur dan berat badan tertentu. Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi sangat penting untuk persiapan operasi dan kesehatan bayi itu sendiri.

Pada bayi dengan indikasi bayi sumbing, menyusui langsung dari payudara ibu masih dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik untuk memastikan ASI masuk ke kerongkongan bayi.

Teknik menyusui bayi sumbing dilakukan sebaiknya dengan posisi duduk. Pegang puting dan areola atau bagian hitam di payudara ketika bayi menyusu. Hal ini akan sangat membantu bayi menghisap ASI dalam jumlah yang cukup.

Ketika proses menyusu berlangsung, gunakan ibu jari untuk menutup atau menyumbat celah pada mulut bayi. Hal ini dapat mencegah ASI keluar dari mulut bayi, sehingga bayi bisa mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup.

Namun bila sumbing pada bayi terdapat pada bibir dan langit-langit, maka sangat tidak memungkinkan untuk memberikan ASI dengan menyusui langsung.

Pemberian ASI tetap dapat dilakukan dengan cara memompa ASI keluar dari payudara ibu, kemudian memasukkan ASI kedalam mulut bayi dengan menggunakan alat-alat seperti sendok, pipet panjang, ataupun botol dengan dot panjang yang memungkinkan ASI masuk dan tertelan dengan sempurna di dalam mulut bayi.

Menggunakan botol dengan dot panjang juga baik untuk merangsang bayi berkebutuhan khusus ini menghisap dan menelan ASI sesuai irama pernafasannya.