6 Pertanyaan Sebelum Menjalani Program Bayi Tabung
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, kehamilan dapat direncanakan dan diprogram dengan program bayi tabung. Namun, tidak semua pasangan suami istri perlu menjalani bayi tabung.
Persiapan Bayi Tabung
Dan, untuk mengetahui apakah Anda dan pasangan merupakan kandidat yang tepat untuk menjalani program bayi tabung, lakukan pengecekan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Berapa lama Anda dan pasangan sudah mencoba untuk punya anak?
Jika usia Anda sudah mencapai 34 tahun dan sudah melakukan hubungan suami istri secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun namun tidak kunjung hamil, maka berkonsultasi kepada dokter merupakan langkah yang dianjurkan.
Jika usia sudah menyentuh angka 35 tahun dan percobaan untuk hamil sudah dilakukan hingga lebih dari enam bulan, maka sudah saatnya mencari bantuan.
2. Berapa umur Anda?
Cek usia Anda saat mencoba mengandung. Hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kesuburan pihak wanita yang semakin menurun drastis pada wanita yang usianya sudah di atas 35 tahun dan lebih menurun lagi saat mencapai usia 40 tahun.
Pada usia 35 tahun, kesempatan untuk mengandung pada setiap siklus menstruasi berada pada persentase sekitar 20 persen.
Pada usia 40 tahun, persentase ini semakin menurun hingga angka 5 persen. Meski demikian, program bayi tabung pada wanita berusia di atas 35 tahun dapat berhasil dengan kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi.
3. Apakah pasangan Anda memiliki masalah impotensi atau ejakulasi, atau memiliki jumlah sperma yang rendah?
Beberapa masalah kesuburan pada pasangan suami istri dapat pula diakibatkan oleh pihak pria. Biasanya, suamilah yang memiliki masalah dengan hubungan seksual sehingga menyebabkan rendahnya kesuburan pasangan suami istri.
Meski hubungan seksual baik-baik saja, tidak jarang kualitas dan kuantitas sperma pria yang ada di bawah rata-rata sehingga kehamilan juga tidak kunjung terjadi.
Saat hal ini yang terjadi, prosedur bayi tabung menggunakan ICSI atau intracytoplasmic sperm injection, dapat disesuaikan dengan Anda dan pasangan untuk memudahkan kehamilan.
4. Apakah Anda atau pasangan mengidap penyakit kronis?
Penyakit yang tergolong kronis seperti diabetes, hipertensi dan kondisi pada kelenjar tiroid dapat mempengaruhi kondisi kesuburan. Diabetes dan kondisi hipotiroid dapat menyebabkan penderitanya menjadi infertil.
Selain karena kondisi penyakit kronis, adanya obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengobati masalah kesehatan ini, juga dapat menyebabkan adanya masalah dengan produksi sperma serta kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
5. Pernahkah Anda atau pasangan menjalani perawatan kanker atau sedang butuh menjalani perawatan kanker?
Perawatan kanker, positif akan menyebabkan ketidaksuburan, namun hal ini bisa dicegah baik untuk wanita maupun pria. Pembekuan dan pengawetan embrio, sel telur dan jaringan ovarium serta sperma dapat dilakukan sampai perawatan kanker selesai dijalani.
6. Siapkah Anda dan pasangan secara finansial untuk menjalani program bayi tabung?
Perawatan kesuburan akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit dengan berbagai obat-obatan kesuburan yang harus dikonsumsi rutin baik oleh suami maupun istri.
Jika tidak terdapat asuransi yang mengganti hal ini, maka biayanya bisa membengkak. Pertimbangkan masak-masak apakah hal ini sebaiknya Anda dan pasangan jalani.
Posting Komentar untuk "6 Pertanyaan Sebelum Menjalani Program Bayi Tabung"