Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kenapa Bayi Menggigit Saat Menyusu?

Kenapa Bayi Menggigit Saat Menyusu

Kenapa Bayi Menggigit Saat Menyusu? Beberapa teman ‘terpaksa’ menyapih bayinya karena si bayi sudah menggigit-gigit puting, yang mengakibatkan putingnya lecet, luka, atau mungkin hampir putus. Rasanya sakit luar biasa sampai merinding dan terasa di ubun-ubun. Mereka akhirnya memutuskan untuk menyapih, karena rasa sakit tersebut. Adakah di antara ibu-ibu yang memiliki pengalaman serupa? Bagaimana sebaiknya?

Biasanya, ketika ibu digigit, reaksi pertama ibu adalah menjerit kesakitan. Reaksi ini akan membuat bayi kaget, menangis, melepaskan gigitan, atau malah menolak menyusu kembali. Sebagai reaksi pertama, ini tidak apa-apa, tetapi jangan jadikan metode berteriak ini cara untuk melepaskan gigitan bayi, karena dapat memberikan dampak psikologis yang kurang baik. Tetapi ada juga bayi yang tetap melanjutkan ritual menyusu dan menggigit.

Ada ibu yang mengatasinya dengan menyelipkan jari ke mulut bayi untuk melepaskan gigitan (alhasil jari kita yang digigiti), ada yang menekan pipi bayi dengan jari sehingga gigitan terlepas, ada juga yang memencet hidung bayi supaya bayi terpaksa bernafas melalui hidung dan melepaskan gigitan.

Biasanya, aktivitas menggigit ini terjadi karena bayi sedang tumbuh gigi, sehingga gusinya terasa gatal. Sebenarnya, sebagian besar bayi dapat diberi pengertian dan dialihkan ke benda lainnya yang bisa digigiti sampai puas, misalnya teether. Dengan begitu, penyusuan bisa terus berlanjut, dan kebutuhan menggigitnya juga tersalurkan.

Dalam proses ini, bayi tentu akan menangis beberapa lama, tetapi jangan remehkan kemampuan bayi dalam memahami lingkungannya. Bahkan, justru ini adalah kesempatan yang baik bagi bayi untuk belajar mengenai aturan. Bayi mampu mengerti asalkan kita menerangkan secara konsisten dengan cara yang sama.

Dengan pembiasaan, bayi belajar menghubungkan bahwa jika ia menggigit, maka akan muncul reaksi tidak menyenangkan (yaitu penyusuan dihentikan), sehingga ia akan berhenti menggigit.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan bayi yang suka menggigit adalah:

  • Usahakan untuk menatap mata bayi dengan menunjukkan rasa tidak senang dan berusaha untuk menghentikan menyusui.
  • Jika anak terus menerus menggigit, maka berilah ia lebih banyak pelukan, ciuman dan pujian ketika ia berhasil menyusu tanpa menggigit.
  • Jika bayi menggigit untuk menarik perhatian, maka berilah ia perhatian yang cukup selama menyusu misalnya dengan mengajaknya ngobrol atau sambil mengusap bayi.
  • Belajarlah untuk mengetahui tanda-tanda bayi akan selesai menyusu.
  • Usahakan untuk tidak memberinya makan kecuali saat ia benar-benar lapar.
  • Berilah ia mainan yang bisa digigit dan khusus diberikan pada bayi yang baru tumbuh gigi sebelum atau setelah bayi menyusu.

Meski demikian, ada beberapa alasan selain karena sedang tumbuh gigi, yaitu:

  • Bayi tertidur saat menyusu. Gigitan ini terjadi karena otot-otot rahangnya melemah dan posisi kepala bayi mendorong rahang untuk mengatup. Karena itu, perhatikan saat isapan bayi mulai melemah dan segera keluarkan mulut bayi secara perlahan.
  • Sebagai bentuk pengalihan, misalnya karena ibu sibuk berbicara dengan orang lain saat sedang menyusui. Beberapa bayi menggigit puting payudara ibunya ketika berusaha untuk mengalihkan sesuatu. Ketika ia merasa terganggu dan memutar kepalanya, maka beri perhatian untuk mengalihkan perhatiannya.
  • Aliran ASI kurang lancar dan bayi tidak sabar. Sebaiknya susui bayi sebelum bayi mulai menangis keras atau sudah kelaparan.
  • Salah posisi menyusui. Menggigit tidak mungkin dapat dilakukan bayi jika posisi mulutnya benar. Hal ini dikarenakan gigi dan gusi seharusnya terhalang dari puting oleh lidah bayi.
  • Ada benda asing di dalam mulut bayi, biasanya karena bayi sedang senang memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
  • Bayi sebenarnya tidak ingin menyusu atau perhatiannya teralihkan, misalnya dengan kehadiran orang lain.
  • Bayi sudah kenyang dan ingin bermain dengan puting. Jangan biarkan permainan ini menjadi kebiasaan bayi, dengan cara melepaskan mulut bayi begitu dia mulai bermain-main[3].
  • Kelainan frenulum lingual, yaitu jaringan yang mengikat lidah dengan lantai mulut.

Untuk mengatasi rasa sakit pada puting akibat digigiti, kita dapat melakukan cara yang sama dengan bila mengalami puting lecet bahkan belah. Pilihan pertama adalah dengan selalu mengoleskan ASI pada seluruh puting dan areola setiap sebelum dan sesudah menyusui. Biarkan ASI mengering dari areola dengan sendirinya setelah selesai menyusui. Sering-seringlah mengganti bra, jangan gunakan bra yang sudah lembab. Jika terjadi inflamasi (peradangan, ditandai dengan warna merah dan bengkak) atau infeksi (seperti bernanah), konsultasikanlah dengan dokter.

Posting Komentar untuk "Kenapa Bayi Menggigit Saat Menyusu?"