Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kehamilan Kembar Prosedur IVF

Kehamilan Kembar Prosedur IVF

Sulit mendapatkan anak, ketika menjalani program bayi tabung, Anda malah mendapatkan dua calon bayi sekaligus. Hal ini seringkali terjadi pada pasangan yang mengikuti prosedur in vitro fertilization atau IVF.

Meski banyak keberhasilan kehamilan dan persalinan bayi kembar karena prosedur ini, namun ada berbagai risiko yang harus dihadapi para calon ibu, mulai dari risiko keguguran, bayi lahir cacat sampai yang terburuk adalah kematian ibu dan bayi saat persalinan.

Dengan mengetahui berbagai risiko ini, Anda bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan. Karena itu Anda perlu mengetahui seberapa mungkin Anda akan mengalami kehamilan kembar, dan apa saja risiko yang mungkin terjadi.

Perlu Anda ketahui, sekitar 1 di antara 4 prosedur IVF atau penyuntikan sperma intra-cytoplasmic atau ICSI akan menghasilkan kehamilan kembar.

Artinya, setelah prosedur ini dilakukan, Anda mengalami 20 kali kenaikan probabilitas terjadinya kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan karena pembuahan alami.

Risiko kehamilan kembar juga dapat meningkat karena adanya perawatan kesuburan lainnya, dalam bentuk obat-obatan maupun inseminasi intrauterine atau IUI.

Berikut ini beberapa risiko kehamilan pembuahan IVF yang menghasilkan janin kembar.

Selama Mengandung, 

Beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh ibu yang menjalani kehamilan kembar antara lain:

  1. Adanya risiko keguguran dini atau keguguran saat kehamilan sudah berusia lanjut.
  2. Para ibu yang hamil bayi IVF kembar memiliki 20% lebih tinggi kemungkinan mengalami hipertensi atau tekanan darah arterial dibandingkan dengan para ibu yang hamil bayi IVF non-kembar, yang hanya memiliki risiko sebesar 1 hingga 5% mengalami hipertensi.
  3. Adanya risiko pre-eklamsia yang meningkat hingga 30% dibandingkan dengan 2-10% risiko pada kehamilan bayi IVF non-kembar.
  4. Risiko penyakit diabetes gestasional yang meningkat hingga 12% pada para ibu yang hamil dengan bayi IVF kembar. Adanya diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi IVF yang belum lahir.
  5. Jika kondisi kehamilan IVF yang kembar terbukti membahayakan ibu atau janin dalam kandungan, kemungkinan besar dokter akan meminta dilaksanakannya pengurangan janin dengan cara mengaborsi salah satu atau lebih janin untuk mempertahankan satu janin.

Selama atau sesudah persalinan, risiko lainnya yang dapat terjadi meliputi:

  1. Diperlukannya tindakan operasi Caesar karena komplikasi persalinan sangat mungkin terjadi, karena salah satu atau semua bayi dapat berada dalam posisi sungsang.
  2. Terjadinya perdarahan dan anemia juga sangat mungkin dialami oleh persalinan bayi IVF kembar.
  3. Risiko hilangnya nyawa ibu juga dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan bayi IVF non-kembar.
  4. Setelah bayi kembar IVF berhasil dilahirkan, ibu juga berisiko mengalami stres dan depresi.

Meski kondisi kehamilan kembar dengan IVF tidak selalu buruk, namun kondisi kehamilan kembar biasanya tetap mengharuskan sang ibu untuk dirawat lebih lama di bawah pengawasan dokter dibandingkan dengan kehamilan IVF non-kembar. Persalinan juga kemungkinan harus diinduksi lebih cepat dari seharusnya.

Posting Komentar untuk "Kehamilan Kembar Prosedur IVF"