Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dampak Ketidaksuburan Bagi Pasutri

Dampak Ketidaksuburan Bagi Pasutri

Ketidaksuburan yang dialami oleh pasangan suami istri yang ingin mendapatkan momongan memiliki dampak emosional yang berbeda antara pihak suami dan istri.

Perjuangan untuk mendapatkan momongan tentu ditanggung bersama. Namun pikiran, perasaan dan tindakan yang dialami istri bisa berbeda dengan yang dialami suami.

Ketidaksuburan Pada Wanita

Ketidaksuburan adalah suatu hal yang emosional bagi para wanita yang cenderung mengambil peran sebagai penjaga keharmonisan rumah tangga.

Ada banyak wanita yang punya kebiasaan mengambil semua tanggung jawab atas ketidaknyamanan yang terjadi di dalam rumah tangga, termasuk ketidaknyamanan karena sulit punya anak.

Kebanyakan wanita dalam kondisi suami istri yang tidak subur akan mengambil peran melindungi sang suami dari perasaan bersalah. Karenanya, para wanita tidak akan segan atau berpikir panjang untuk menjalani perawatan ketidaksuburan seorang diri.

Sementara itu, para pria cenderung merasa tidak nyaman dengan banyaknya tindakan medis yang harus dijalani dalam perawatan ketidaksuburan. Para wanita merasa sang suami cukup menemani perawatan dan menanggung biayanya saja.

Sebagai hasilnya, wanita sering merasa tertekan. Ujung-ujungnya, timbullah kemarahan, rasa sakit hati, cemas dan ketakutan. Jika hal ini terus dibiarkan dan wanita tidak bisa mengeluarkan emosinya, jangan heran jika kemudian kesehatan mental dan fisiknya akan terganggu. Bahkan bukan tidak mungkin sampai kehilangan kendali .

Di saat-saat seperti ini, para istri sangat membutuhkan koneksi serta interaksi secara emosional. Namun ada juga yang malah menarik diri dari suami karena takut mengecewakan suami.

Ketidaksuburan Pada Pria

Pria seringkali mengambil peran sebagai penyedia keuangan dalam keluarga, termasuk ketika terjadi isu ketidaksuburan yang menuntut terapi khusus.

Para pria juga ingin mengambil peran sebagai pelindung keluarga dari kerugian yang nyata atau yang masih dalam bayangan .

Banyak pria tidak terdidik mengungkapkan perasaannya secara terbuka sehingga sesi konsultasi psikologis dalam terapi kesuburan dianggap sebagai sumber ketidaknyamanan.

Kecenderungan alami pria untuk mengambil alih dan memimpin, membuat mereka sering mengambil keputusan dengan mengabaikan perasaan mereka sendiri.

Intensitas emosi yang ada dalam perjalanan pasangan yang menghadapi masalah ketidaksuburan, biasanya akan membuat pihak suami kewalahan.

Energi para pria cenderung dialihkan ke hal lain seperti pekerjaan, di mana mereka dapat memandang diri mereka sendiri atas keberhasilan yang sudah pernah atau bisa mereka capai.

Dalam kasus ketidaksuburan, para pria cenderung menemukan diri mereka berada pada posisi tidak berdaya untuk memperbaiki situasi bagi istrinya. Hal ini dapat menyebabkan para suami merasa bahwa sang istri terlalu emosional dan sensitif.

Pria berharap, dengan mengungkapkan hal ini, mereka dapat membantu menenangkan istri. Tapi, ini sering disalahartikan oleh pihak istri. Istri menganggap suami tidak peka dan selalu mengritik.

Kegagalan reproduksi sering dianggap sebagai kegagalan pernikahan. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika suami dan istri bekerja sama untuk menyeimbangkan pikiran dan perasaan dalam perjuangan bersama mendapatkan momongan. Coba terapkan cara ini supaya emosi dan pikiran suami dan istri bisa berjalan harmonis.

Tips Bagi Pasutri Agar Harmonis

  1. Terbukalah satu sama lain dan selalu berkomunikasi.
  2. Sadari bahwa tidak ada cara yang benar atau salah untuk merasa. Rasakan apa yang memang Anda rasakan, kenali dan beritahukan kepada pasangan agar pasangan tahu bagaimana dapat membantu Anda.
  3. Bertanyalah pada pasangan Anda mengenai apa yang dibutuhkan dan hindari asumsi.
  4. Kenali perbedaan psikologis dan emosional antara pria dan wanita.
  5. Katakan dengan jelas kepada pasangan mengenai diri dan pengalaman Anda masing-masing. Inilah kesempatan untuk mengenal satu sama lain dengan lebih mendalam.
  6. Banyak-banyaklah berbagi tugas ketika menjalani terapi. Berbagilah beban, suka serta duka, perbedaan persepsi yang dimiliki oleh masing-masing mengenai ketidaksuburan. Hal ini akan menimbulkan rasa hormat antar suami dan istri.

Posting Komentar untuk "Dampak Ketidaksuburan Bagi Pasutri"