Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

8 Makanan dan Minuman Yang Dihindari Saat MPASI

8 Makanan dan Minuman Yang Dihindari Saat MPASI
Ada tahapan-tahapan pemberian makanan pada bayi. Sebelum bayi berusia 6 bulan berikan ASI eklusif tanpa ada tambahan makanan lainnya, setelah bayi berusia 6 bulan mulai bisa diberikan makanan tambahan sebagai makanan pendamping ASI.

Makanan pendamping asi diberikan pada bayi saat dia berusia 6 bulan keatas. Pemberian MPASI ini harus memenuhi standar gizi yang diperlukan oleh bayi, porsinya tidak boleh terlalu berlebihan dan tidak boleh terlalu kurang. Sesuaikan dengan kebutuhan bayi kita, karena pada prinsipnya makanan tersebut hanyalah pendamping dari ASI. Jadi bukanlah makanan utama bayi tanpa memberikannya ASI sama sekali.

Untuk jenis makanan pendamping ASI apa saya yang bisa diberikan pada bayi, sudah saya bahas pada artikel sebelumnya, silahkan ketikkan saja di kolom kata pencarian sebelah kanan atas dengan mengetikkan "Makanan Pendamping ASI" tanpa tanda kutip. Semuanya sudah saya bahas lengkap dan detail, silahkan ibu baca-baca di waktu senggang. Dengan sering berkunjung ke blog ini semoga bisa memberikan manfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita seputar dunia bayi.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas apa saja jenis makanan dan minuman yang harus dihindari pada saat MPASI.

1. Telur Mentah / Setengah Matang

Telur sangat bagus untuk tubuh dengan kandungan protein yang tinggi. Banyak manfaat yang terkadung pada telur seperti melancarkan peredaran darah, meningkatkan kinerja otak dan masih banyak manfaat lainnya. Manfaat itu bisa kita dapatkan jika kita mengkonsumsi telur yang sudah direbus dengan matang. Yang tidak boleh adalah jangan memberikan telur pada bayi yang masih mentah atau setengah matang. 

Telur setengah matang apalagi telur mentah masih mengandung bakteri Salmonella sehingga bisa mengakibatkan keracunan pada bayi. Bakteri ini biasanya berada pada cangkang telur yang masih terdapat kotoran dan bisa terdapat pada kuning dan putih telur. Bakteri salmonella yang terdapat pada putih dan kuning telur bisa menempel sebelum cangkang telur terbentuk.

Selain bakteri Salmonella, pada telur mentah juga mengandung antitripsin. Akibatnya protein pada telur tidak bisa dicerna di dalam usus.

2. Madu

Untuk orang dewasa mengkonsumsi madu memang sangat dianjurkan karena kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Menjaga tubuh dari radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, mencerdaskan otak dan masih banyak manfaat lainnya. Tapi jangan pernah ibu memberikan madu pada buah hati karena sistem kekebalan tubuh bayi belum sempurna. Akibatnya bayi bisa mengalami penyakit diare dan kembung. 

Bayi yang masih berusia di bawah 12 bulan jangan pernah berikan madu karena disamping bayi masih sensitif, madu mengandung bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini akan mengakibatkan keracunan  serius pada bayi atau istilah lainnya Botulisme. Bakteri ini menyerang sistem saraf otak dan tulang belakang.

Bayi yang mengalami botulisme bisa kita kenali dari gejala-gejala yang bisa kita lihat seperti: Berkurangnya nafsu makan dan bayi terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Jika gejala itu kita temukan pada bayi akibat dari mengkonsumsi madu maka segera bawa ke rumah sakit karena penyakit ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.

3. Kacang Yang Masih Utuh

Kacang-kacangan yang masih utuh atau biji-bijian jangan pernah berikan pada anak yang berusia masih dibawah 5 tahun. Hal ini bisa mengakibatkan bayi akan tersedak dan bisa membahayakan keselamatannya. Jika kacang-kacangan seperti kacang tanah yang sudah diolah boleh saja diberikan pada bayi yang sudah berusia 6 bulan. Ibu harus hati-hati dan harus memperhatikan makanan yang boleh diberikan pada bayi. Jangan sampai lengah karena mungkin saja orang terdekat yang berada di dalam rumah dengan tidak sengaja memberikan biji-bijian pada bayi kita. Selalu waspada demi keselamatan anak kita.

4. Makanan Yang Mengandung Nitrat

Jenis makan yang mengandung nitrat seperti bayam, wortel, bit dan sawi hijau. Pada bayi yang masih berusia dibawah 6 bulan tidak boleh diberikan jenis sayuran ini. Penjelasan ilmiahnya adalah makanan yang mengandung nitrat selama 1-2 hari akan dikonversi menjadi nitrit. Nitrit ini kemudian bereaksi dengan hemoglobin sehingga membentuk methemoglobin yang tidak bisa mengikat oksigen. Normalnya bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan belum boleh diberikan makanan lainnya selain ASI ekslusif.

5. Gula dan Pemanis Buatan

Bahan dasar gula adalah jenis tanaman tebu yang kemudian diolah dan diproses sehingga menjadi produk gula. Gula pada umumnya digunakan oleh ibu rumah tangga sebagai penyedap olahan makanan. Juga sebagai tambahan pemanis minuman seperti kopi dan teh. Namun jika diberikan pada bayi tentu fungsinya akan berbeda karena bayi yang masih sensitif dan belum sempurna sistem pencernaannya. 

Jenis olahan yang mengandung gula seperti sirup, gula pasir dan gula merah. Pemberian makanan yang mengandung gula secara berlebihan akan mempengaruhi selera makan bayi. Apalagi dengan memberikan pemanis buatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan bayi terutama pada ginjalnya.

6. Garam dan Produk Lainnya Yang Mengandung Garam

Garam merupakan penyedap makanan, karena jika olahan makan jika kurang garam akan terasa hambar apalagi tanpa garam. Tapi jika diberikan pada bayi tentu saja tidak baik karena pemberian garam pada makanan akan memaksa ginjal untuk bekerja lebih keras, sedangkan pada bayi yang organ tubuhnya belum sempurna tentu belum boleh diberikan. Bayi yang sudah berusia setelah 8 bulan baru boleh diberikan makanan yang mengandung garam.

7. Susu Sapi

Bayi yang masih berusia dibawah 1 tahun tidak boleh diberikan olahan susu sapi. Kandungan zat yang terdapat pada olahan susu sapi jika dikonsumsi oleh bayi akan memberatkan kerja ginjalnya. Selain itu susu sapi juga dapat memicu terjadinya alergi meskipun tidak semua bayi mengalami hal yang sama. Gejala yang ditimbulkan seperti muntah, ruam pada kulit dan diare.

8. Makanan Yang Mengandung Gluten

Makanan yang mengandung gluten terdapat pada rye, barley, gandum dan oat. Bayi yang masih berusia dibawah 6 bulan sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten. Akibat yang bisa ditimbulkan pada bayi yang mengkonsumsi gluten adalah mual, kembung dan diare pada bayi.

Itulah 8 jenis makanan dan minuman yang tidak boleh diberikan pada pada saat MPASI atau 6 bulan keatas. Dengan tetap konsisten dan disiplin menjadi pola makan bayi kita dan pemberian MPASI sesuai jadwal akan mejaga bayi kita dari resiko yang tidak kita inginkan. Kita sebagai orang tua harus hati-hati dalam memilih jenis makanan dan minuman yang dibolehkan dan tidak boleh diberikan pada buah hati kita. Bukan saja pengetahuan tersebut untuk kita saja sebagai orang tua, tapi informasi ini juga harus disampaikan pada orang terdekat yang berhubungan langsung dengan anak kita. Karena bisa saja orang terdekat kita seperti nenek, kakek, tante dan saudara lainnya dengan tidak sengaja memberikan makanan dan minuman yang sudah saya jelaskan di atas. 

Sebarkan informasi ini dengan klik tombol share dibawah ini, 1 kebaikan yang kita berikan pada orang lain akan dibalas kebaikan berkali lipat pada kita. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "8 Makanan dan Minuman Yang Dihindari Saat MPASI"