Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengobati Pusar Bayi Yang Belum Kering

Mengobati Pusar Bayi Yang Belum Kering

Mengobati Pusar Bayi Yang Belum Kering. Mungkin banyak yang bertanya kenapa pusar bayi baru lahir tak kunjung kering setelah terlepas dan menjadi basah terus menerus, kadang-kadang malah berbau atau mungkin bengkak seperti ada benjolan atau pusar bayi berdarah setelah puput. Pertanyaan ini yang menyebabkan anda menemukan blog ini dan akan saya jelaskan lebih lanjut.

Pusar bayi itu sebenarnya akan kering atau mati dan puput atau lepas biasanya pada hari ketujuh sampai hari ke-10 atau lebih cepat mungkin 5 hari sudah lepas, bahkan sampai 2 minggu, ini bervariasi. Puser ini sebenarnya adalah tali pusat bayi, jadi ketika dia masih didalam rahim, terhubung dengan ibu melalui ari-ari atau plasenta dan terhubung dengan tali pusat.

Setelah proses melahirkan tali pusar ini akan dipotong sebagian dan disisakan hanya beberapa cm. Sisa tali pusar ini yang harus kita rawat seperti tidak boleh basah, dijaga kebersihannya, karena sifatnya masih sensitif terinfeksi di awal-awal kelahiran. Tapi karena tali pusar ini sudah mati dan tidak terhubung lagi dengan pembuluh darah lama- lama dia akan menjadi coklat, hitam dan mengering sehingga lepas dengan sendirinya.

Mengobati Pusar Bayi Yang Belum Kering

Jadi tali pusar ini pada prinsipnya harus tetap dijaga selalu kering, kalau bisa jangan kena air. Misalnya pada saat memandikannya terkena cipratan air itu tidak apa-apa dan segera dikeringkan. Tidak boleh kena pipis atau berak bayi, tidak boleh dikasih obat antiseptik, obat merah atau yang sejenisnya. Jadi biarkan tali pusar ini kering dan lepas dengan sendirinya tanpa bantuan obat-obatan atau daun-daunan.

Terkadang ada permasalahan ketika setelah satu minggu tali pusarnya sudah lepas tapi pusar bayi warnanya merah, terkadang bengkak dan disertai dengan demam atau keluar cairan terus dan selalu basah dan agak berbau. Sebenarnya ada banyak faktor penyebabnya, namun yang paling sering dan umum terjadi adalah:

Omphalitis

Omphalitis atau infeksi pada pusar bayi yang bisa disebabkan oleh berbagai macam seperti jamur, bakteri. Hal ini bisa terjadi karena perawatan tali pusarnya kurang bersih, misalnya tali pusar ini terkontaminasi oleh pipis bayi atau kotorannya bayi sehingga kemungkinan besar menyebabkan infeksi pada tali pusar yang masih basah atau belum puput.

Penting sekali menjaga kebersihan seperti kebersihan tangan kita pada saat membersihkannya, jika terkena kotoran atau pipisnya dan mengeringkan tali pusar bayi yang basah agar terhindar dari infeksi akibat dari mengumpulnya bakteri-bakteri.

Jika kondisinya semakin parah seperti adanya peradangan, bengkak, pusar bayi bernanah setelah puput dan mengeluarkan bau maka sebaiknya anda segera membawa si bayi ke rumah sakit agar diketahui apa penyebab infeksinya, apakah karena bakteri atau jamur dan pengobatannya juga berbeda. Jika penyebabnya karena bakteri pengobatannya bisa dengan antibiotik dan perawatan pusar yang bersih dan steril.

Granuloma Umbilikalis

Secara fisik terlihat ada benjolan kemerahan atau pusar bayi merah, kadang-kadang terasa sakit, tapi kebanyakan tidak terasa sakit karena ini faktornya bukan karena infeksi. Granuloma Umbilikalis atau ada yang menyebut dengan istilah pusar bayi bodong, pada dasarnya tidak berbahaya, tidak mengganggu dan akan sembuh dengan sendirinya.

Ini terjadi karena proses penyembuhan luka pada pusarnya yang berlebihan. Jika pada kondisi seperti ini tidak ada perawatan khusus, penggunaan betadine atau obat merah juga tidak masalah. Ada beberapa kasus Granuloma Umbilikalis cukup besar jadi perlu penanganan khusus atau penanganan khusus untuk kondisi seperti ini.

Hernia Umbilikalis

Untuk kasus ini terdapat benjolan yang cukup besar atau seperti pusar bayi keluar daging, warnanya tidak merah tapi menyerupai warna kulit dan bentuknya seperti hernia sehingga dinamakan Hernia Umbilikalis yang bisa terjadi pada bayi. Penyebabnya karena ada celah sedikit yang menyebabkan sebagian isi perut muncul misalnya pada saat bayi mengejan, buang air besar, pipis atau ketika si bayi menangis dan setelah itu benjolan itu akan tenggelam lagi.

Kondisi ini sebenarnya tidak masalah selama benjolan itu muncul dan tidak besar kemudian tenggelam atau masuk lagi. Yang berbahaya itu apabila benjolan itu muncul, diraba terasa keras dan tidak masuk atau tenggelam lagi, bayinya tampak rewel dan seperti kesakitan, tidak bisa buang angin atau BAB. Jika hal ini terjadi maka perlu tindakan pembedahan.

Itulah penjelasan ringkas penyebab kenapa pusar bayi selalu basah terus menerus setelah puput dan cara mengobati pusar bayi yang belum kering. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Mengobati Pusar Bayi Yang Belum Kering"