Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara Menyimpan Air Susu Ibu Di Kulkas

Cara Menyimpan Air Susu Ibu Di Kulkas

Cara Menyimpan Air Susu Ibu Di Kulkas. ASI (Air Susu Ibu) yang sudah diperah dan kemudian disimpan di dalam kulkas / freezer, namun terkadang bisa saja bayi menolak menyusu ASI yang berasal dari kulkas tersebut. Mungkin hal ini pernah ibu alami pada bayinya, apalagi jika ibu punya kesibukan lain seperti bekerja dikantoran dan tidak punya waktu untuk menyusui bayi secara langsung, maka pilihannya adalah dengan ASI Perah dan menyimpannya di kulkas.

Jika bepergian ibu bisa menyimpan ASI Perah di cooler bag, untuk cara menyimpan asi perah di cooler bag pada artikel ini tidak akan dibahas, namun akan dibahas pada artikel selanjutnya. Pemberian ASI Perah dengan dot bisa dilakukan namun penggunaan dot tidak disarankan karena ada faktor negatifnya, dan lebih disarankan dengan menggunakan gelas, sendok atau sloki, karena ini ada pengaruhnya pada bingung puting pada bayi.

Wadah penyimpanannya bisa berupa botol khusus atau kantong khusus sehingga akan memudahkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya. ASI Perah bisa bertahan hingga 6 jam pada suhu 25 derajat Celcius dan bertahan hingga 5 hari pada kotak pendingin dengan suhu 3 derajat Celcius.

Cara Menyimpan Air Susu Ibu Di Kulkas

ASI yang sudah beku tinggal anda cairkan secara perlahan dengan meletakkannya di bagian bawah kulkas, cara menghangatkan asi perah dari kulkas ibu bisa menggunakan alat penghangat khusus dan dihangatkan pada suhu 40 derajat Celcius. Namun pada artikel kali ini pembahasannya bukan mekanisme penyimpanan ASI Perah, tapi cara menyimpan air susu ibu di kulkas.

Seperti yang kita ketahui bahwa ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi yang berusia dibawah 6 bulan atau pemberian ASI Eksklusif. Terkadang kita temukan bayi menolak jika diberikan ASI yang dari kulkas, sedangkan jika diberikan langsung dari ibu dia tidak menolak. Tentu ada penyebab hal tersebut bisa terjadi dan akan kita bahas lebih detail lagi. Pada prinsipnya ada 2 jenis ASI Perah

Ada 2 Jenis (ASIP) ASI Perah:

FIFO (First In First Out)

Jadi ketika ASI perah disimpan di wadah penyimpanan seperti kantong khusus penyimpanan ASI atau botol khusus dan disimpan di dalam kulkas / freezer, jika sudah beku dan mencairkannya bisa diletakkan di bagian bawah kulkas.

ASI Perah yang sudah disimpan tersebut harus dilabel dengan memberi tanggal dan jam penyimpanan, dan begitu seterusnya untuk penyimpanan berikutnya. Jadi Untuk sistem FIFO ini adalah ASI Perah yang pertama masuk kulkas maka yang pertama juga keluar dari kulkas.

LIFO (Last In First Out)

Bahasa sederhananya adalah ASI yang paling baru atau yang belakangan masuk kulkas atau freezer itulah yang keluar lebih dahulu.

Sebaiknya ibu memberikan ASI yang paling baru atau LIFO untuk diberikan kepada bayi, ternyata inilah penyebab bayi menolak ASI yang disimpan di kulkas / freezer. Ada beberapa faktor penyebabnya, berikut penjelasannya:

Kadar probiotik, antioksidan, protein dan lemak pada ASI yang lebih segar itu memang lebih tinggi dibandingkan ASI yang sudah lama disimpan di freezer. Fungsi dari zat ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh, berat badan, antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang sangat berbahaya. Hal ini perlu kita ketahui karena bayi yang baru lahir, sehingga membutuhkan nutrisi yang masih segar.

Aktivitas imunoglobulin

Fungsinya dari zat ini untuk memperkuat daya tahan tubuh dan ternyata kandungannya lebih tinggi ada ASI yang masih segar dibanding yang beku. Terkadang kita temukan bayi yang sering mengkonsumsi ASI malah sering sakit-sakitan, rewel, daya tahan tubuhnya lemah.

Ternyata bisa saja salah satu penyebabnya selama ini ibu lebih sering memberikan ASI Perah Beku yang sudah lama disimpan di freezer dimana kandungan nutrisinya sudah berkurang. Perlu ibu ketahui bahwa antibodi yang ada pada ASI beku yang sudah berada dalam freezer selama 48 jam akan menurun aktivitasnya. Jadi utamakan memberikan ASI yang segar pada bayi dan yang beku sebagai cadangan.

Lactoferrin

Laktoferin adalah sejenis protein yang berfungsi untuk mengikat zat besi dan sangat penting dalam proses pertumbuhan bayi. Zat besi ini juga penting dalam pembentukan sel darah merah. Pada ASI yang masih segar aktivitasnya lebih lebih tinggi dan dalam 4-5 hari aktivitasnya akan menurun pada ASI yang dibekukan, meskipun dihangatkan terlebih dahulu, tetap saja akan mengurangi kandungan nutrisinya.

Kadar Vitamin C

Seperti kita ketahui bahwa kandungan vitamin C pada makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh apalagi pada bayi yang baru lahir. Faktanya kadar vitamin C pada ASI yang dibekukan ternyata menurun pada jangka waktu 1 sampai 5 bulan penyimpanan. Sehingga tidak baik lagi jika diberikan pada bayi yang baru lahir yang masih dalam masa pertumbuhan.

Komposisi lipid dan enzim lipase

Komposisi kandungan zat ini pada ASI akan stabil sekitar 4 hari di dalam kulkas, apabila lebih dari 4 hari maka kandungannya akan rusak. Fungsi dari zat ini berperan dalam peningkatan berat badan bayi. Jadi apabila bayi selama beberapa bulan tidak menunjukkan peningkatan berat badan yang ideal, maka ada kemungkinan inilah faktor penyebabnya.

Pada prinsipnya ASI yang disimpan di dalam kulkas atau freeze adalah sebagai cadangan saja dan digunakan apabila dibutuhkan misalnya ibu dan bayi dalam perjalanan atau ibu pulang kerja sehingga tidak sempat menyusui bayi, namun yang utama tetap ASI yang masih segar.

Jika mesti harus disimpan di dalam freezer maksimal boleh digunakan pada esok harinya, sehingga kandungan nutrisinya tidak banyak berkurang dan rusak. Mungkin ada pertanyaan dari ibu, ASI perah bertahan berapa lama? Sebaiknya disimpan tidak terlalu lama, maksimal 1 minggu tapi sebaiknya saran dari dokter hanya 1 hari saja agar kandungan nutrisinya tidak berkurang.

Lalu bagaimana apabila ASI ibu melimpah dan terpaksa harus disimpan atau di bekukan? Solusinya ibu bisa menjadi donor ASI ke rumah sakit. Karena mungkin ada bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya karena si ibu memproduksi ASI dalam jumlah sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan si bayi.

Intinya tetap berikan yang terbaik pada buah hati kita, berikan yang segar dengan kandungan nutrisi yang masih lengkap dan tidak mesti membuang-buang ASI yang produksinya banyak. Solusinya seperti yang saya jelaskan diatas misalnya bisa menjadi pendonor ASI di rumah sakit. Semoga penjelasan seputar cara menyimpan air susu ibu di kulkas dan pemberian ASI yang baik untuk bayi bisa bermanfaat untuk kita semua. Jika ada komentar silahkan berkomentar pada kolom di bawah, Terima kasih

Posting Komentar untuk "Cara Menyimpan Air Susu Ibu Di Kulkas"